Seperti biasanya kota Tasikmalaya di malam minggu lebih rame dari malam-malam lainnya dan mungkin bukan hanya kota Tasikmalaya tapi kota-kota lainnya juga, malam itu saya duduk di sudut salah satu cafe bersama segelas teh dingin menyaksikan pemandangan yang biasa terjadi di tempat keramaian. Yaaa beberapa pasangan yang sedang asik memadu kasih atau beberapa kelompok anak muda yang menghabiskan malam minggu dengan nongkrong-nongkrong baik pria maupun wanita. Mata saya tergoda (tapi hati saya tidak) oleh sekelompok wanita yang sedang berkumpul di salah satu meja dengan pakaian yang serba minim dan rokok ditangannya sesekali tawa mereka mengejutkan saya yang sedang melamun.
Tiba-tiba pikiran saya menerawang teringat beberapa teman saya yang penampilannya sama seperti mereka, yang hampir tiap malam keluar masuk tempat-tempat hiburan, hampir setiap malam mereka hiburan mencari kebahagiaan mencari kesenangan sampai pulang larut malam. Banyak diantara mereka yang bercerita tentang kehidupannya kepada saya karena kata mereka saya adalah pendengar yang baik dan enak diajak curhat, he..
Awal mula saya mengira bahwa kehidupan mereka sangat menyenangkan dengan fasilitas kemewahan yang mereka miliki dengan uang yang banyak bisa digunakan apa saja, ternyata tidak. Mereka mengakui selama ini hidupnya tidak bahagia jauh dari ketenangan, senyum dan tawanya hanya sandiwara untuk menutupi kesedihan dan kegelisahan hatinya, dari cerita dan cara mereka bercerita saya bisa merasakan kegelisahan yang begitu teramat dalam.
Awal mula saya mengira bahwa kehidupan mereka sangat menyenangkan dengan fasilitas kemewahan yang mereka miliki dengan uang yang banyak bisa digunakan apa saja, ternyata tidak. Mereka mengakui selama ini hidupnya tidak bahagia jauh dari ketenangan, senyum dan tawanya hanya sandiwara untuk menutupi kesedihan dan kegelisahan hatinya, dari cerita dan cara mereka bercerita saya bisa merasakan kegelisahan yang begitu teramat dalam.
Anehnya lagi mereka juga tidak tahu penyebab kehampaan hatinya penyebab kegelisahannya selama ini, kebahagiaan bagi mereka hanya fatamorgana atau seperti pelangi yang hanya terlihat di atas kepala orang lain. Mereka kira dengan masuk tempat hiburan hatinya bisa terhibur gelisahnya bisa hilang, ternyata tidak, yang ada malah menambah keruwetan dalam hatinya. Sesekali mereka pun pergi ke tempat yang jauh ke luar kota untuk mencari kebahagiaan dan hasilnya sama kebahagiaan tidak ada disana di luar kota.
Pada akhirnya saya katakan kepada mereka "bahagia itu bukan dicari tapi diciptakan, bahagia itu bukan tujuan hidup tapi cara kita menjalani kehidupan, bahagia itu bukan ada ditempat hiburan bukan ada diluar kota tapi disini didalam hati", lalu kemudian mereka bertanya "iya, gimana caranya?", "kamu tahu siapa sang pemilik hati? Dia Adalah Allah, yaa jika kamu pengen bahagia dekati Dia, jika kita mencintai manusia maka kita harus menjaga perasaannya tapi jika kita mencintai Allah maka Allah akan menjaga perasaan kita"
Yaa memang benar Allah lah yang menjadi sandaran untuk kebahagiaan kita bukan harta bukan tahta bukan kemewahan duniawi, kalau kita mencari kebahagiaan pada materi jangankan kita bintang film sekaliber Robin Williams pun tidak menemukan kebahagiaan pada uangnya, popularitasnya, harta kemewahannya. Harta dan popularitasnya pada akhirnya yang membawa dia kepada kematian yang mengenaskan, tepat 11 Agustus 2014, Robin Williams, seorang aktor serbabisa peraih beraneka macam penghargaan di dunia perfilman Hollywood meninggal dunia, tragisnya dia meninggal dunia dengan bunuh diri. Robin Williams bunuh diri karena ia mengalami depresi berat.
Pada akhirnya hidup ini bukan tentang harta, tahta dan kemewahan lainnya bukan tentang dunia dan isinya bukan tentang popularitas tapi tentang ada dan tidaknya Allah dalam hati kita. Karena Dia lah sumber dari segala sumber kebahagiaan, dan bahagia bersama Allah adalah bahagia yang hakiki. Kalau kita baru dapat mobil mewah bisa jadi bahagia tapi bahagianya cuma beberapa bulan, kita dapat pacar baru atau istri baru bisa jadi bahagia tapi bahagianya hanya beberapa bulan, kita dapat undian berhadiah bisa jadi kita bahagia tapi bahagianya tidak akan bertahan lama. Tapi ketika kita bahagia bersama Allah maka bahagianya dunia sampai akhirat.
Terima kasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar