Senin, 26 Januari 2015

Jangan Bully Jomblo

Menikah adalah ibadah yang disyariatkan dalam Islam, dan merupakan sunnah Rasulullah SAW. Sehingga Rasulullah pun bersabda bahwa nikah adalah sunahku barangsiapa yang membenci sunnahku maka ia bukan termasuk golonganku. Tapi saat ini banyak orang yang "kelihatannya" sudah mampu untuk menikah tapi tak kunjung menikah.

Seseorang yang "kelihatannya" mampu untuk menikah tapi belum menikah itu ada beberapa faktor yang mengharuskan ia menunda pernikahannya. Bukan karena ia membenci sunnah Nabi atau ingin menjadi rahib atau pendeta naudzubillah... dalam berbagai hal yang lain pun kita harus berbaik sangka apalagi dalam hal ini yang menyangkut peribadahan.

Sehingga jangan sampai terus menerus membrondong dengan pertanyaan "kapan nikah?" yang nadanya membully. bertanya sih gak apa-apa yang wajar-wajar aja tapi kalo dibully pasti lah si jomblo akan cari cara untuk membela diri..hehee

Tapi si jomblo seperti saya makin dibully makin kuat mentalnya dan sering berpikir bagaimana caranya menjawab dengan kreatif atas pertanyaan mereka yang membully bahkan sering balas dendam terhadap mereka yang suka membully. Ketika saya menghadiri pesta pernikahan misalnya, mereka selalu bertanya "kapan nyusul?", dan suatu ketika saya bertemu dengan mereka para pembully di pemakaman, maka giliran saya yang bertanya kepada mereka "kapan nyusul?" Hahahaa..

Jadi intinya gini. Sudah lah yah jangan suka membully para jomblo, yang mereka butuhkan bukan pertanyaan "kapan nikah?" "kapan nyusul?" atau pertanyaan serupa yang bernada membully, yang mereka butuhkan adalah do'a yang tulus supaya para jomblo segera menyempurnakan agamanya.

Dan ingat bagi Kamu yang sudah menikah, menikah itu ibadah, suatu bentuk ketaatan kepada Tuhan. Dan Kamu jangan terlalu berbangga diri atas ketaatan yang sudah Kamu lakukan, karena itu semua terjadi bukan karena kehebatan Kamu, tapi itu semua terjadi karena kuasa Tuhan. Tanpa karunia dan kuasaNYA Kamu tidak bisa apa-apa. Kalau yang sudah menikah merasa diri lebih taat, lebih soleh daripada yang belum menikah, hati-hati itu bisa jadi ujub. Sama halnya dengan orang yang rajin tahajud tapi dia merendahkan oranglain karena dia merasa ahli tahajud dan itu lebih buruk daripada pelaku maksiat yang merasa rendah diri karena perbuatan kemaksiatannya.

Karena itu tetaplah perlakukan para jomblo dengan elegan. Dan untuk  Kamu yang masih jomblo tetaplah berbesar hati, tugasmu bukan mencari yang terbaik tapi memperbaiki dirimu sendiri, percayalah disaat yang tepat nanti Tuhan akan kirimkan Kamu jodoh yang terbaik. Jadikan masa penantian ini sebagai ajang untuk memperbaiki diri.


"Da aku mah apa atuh". By Ugi sugianto

Saya teringat dengan sebuah lirik lagu Nidji yang menjadi soundtrack film laskar pelangi, "Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukan dunia". Saya sangat setuju sekali dengan kata-kata itu, karena memang betul salah satu kunci dari kesuksesan adalah diawali dengan mimpi atau harapan. ketika hidup tidak memiliki harapan dan impian maka kehidupan pun akan terasa hampa dan kurang bersemangat.

Impian itu adalah anugerah dari Tuhan yang wajib kita syukuri, mensyukuri anugerah Tuhan berupa impian adalah dengan cara kita terus mengejar dan mewujudkan impian itu. bersyukurlah bagi siapapun yang saat ini memiliki impian karena tidak semua orang dianugerahi impian oleh Tuhan. Pada awalnya saya berpikir bahwa setiap orang pasti ingin sukses, pasti ingin besar, pasti ingin menjadi sesuatu. Tetapi ternyata tidak, ada sebagian orang yang tidak punya impian, ia hanya menerima keadaan dirinya apa adanya saat ini.

Masih teringat dan selalu teringat dibenak saya tentang percakapan dengan murid saya dulu waktu menjadi tutor anak jalanan, dan saat ini murid saya itu menjadi pemulung atau pemanfaat barang bekas. Kami sering bertemu dan saling bercerita.

Saya bilang sama dia : "De saya do'ain kamu biar profesi kamu berubah jadi lebih baik, kalo sekarang kamu mulung mudah-mudahan kedepannya kamu jadi bos barbek (barang bekas)".

Saya kira dia mau mengamini do'a saya, ternyata dia malah jawab "gak usah lah pa, saya gak mau jadi bos barbek ini aja udah cukup".

"lah kenapa gak mau jadi bos?, kan enak bisa lebih baik".

"jadi bos itu ribet, harus ini harus itu, punya anak buah, dan resikonya juga besar". dia menjawab dengan beraneka alasan.

"terus kamu mau jadi apa?"

"yaa gini aja udah cukup, da aku mah apa atuh"

"hmm...iya deh saya do'ain yang terbaik aja buat kamu"

Dari percakapan dengan Dede, saya dapat ilmu bahwa ternyata tidak semua orang punya impian, karena mungkin takut dengan berbagai macam resiko jika dia jadi orang besar atau apalah.. yang jelas dia merasa nyaman dengan kondisinya saat ini tanpa berkeinginan untuk berubah lebih baik.

Saya bisa menyimpulkan bahwa ternyata impian atau harapan itu anugerah dari Tuhan yang wajib kita syukuri dengan cara mewujudkan impian itu. Karena tidak semua orang dianugerahi harapan atau impian oleh Tuhan. Kalau kita punya impian tapi kemudian kita tidak berusaha mengejar dan mewujudkan impian itu, berarti kita belum mensyukurinya secara maksimal.

Semoga bermanfaat..

Sabtu, 17 Januari 2015

Belajar Dari Otot

Apakah Anda pernah melihat otot atlet binaraga? luar biasa bukan? volume otot yang besar ditambah dengan serat-serat otot yang keluar menggambarkan kekuatan dan keperkasaan. Untuk mendapatkan otot yang besar dan bagus ternyata sangat tidak gampang, perlu latihan yang keras dan benar, disiplin dalam mengatur asupan makanan dan pola hidup sehat. Terutama asupan protein yang banyak itu yang akan sangat bepengaruh pada volume otot.
Tapi ada yang lebih penting dari asupan protein dan nutrisi ke dalam tubuh untuk mendapatkan volume otot yang besar dan bagus, yaitu latihan yang keras dan benar. Untuk meningkatkan volume otot menjadi besar dan kuat harus latihan dengan beban yang berat, semakin berat beban yang diangkat maka volume otot akan semakin besar dan kuat. Otot tidak akan bertambah besar jika beban yang diangkat misalkan 10 Kg dari awal kita latihan dan terus menerus selama bertahun-tahun 10 Kg tidak ditingkatkan.
Saya merenung dan berpikir bahwa kehidupan kita pun harus sperti otot, semakin dikasih beban yang berat maka kita harus semakin bertumbuh. Semakin berat ujian yang menimpa kita maka harusnya kita semakin menjadi besar dan kuat, karena ujian dan cobaan itu bukan untuk melemahkan kita justru untuk menguatkan dan menjadikan kita menjadi besar.
Seringkali kita memberikan label negatif terhadap musibah atau penderitaan baik itu sakit, dihina, difitnah dan lain-lain. Ketika kita mendapatkan masalah seringkali kita berpikir Tuhan sedang marah, bahkan sering juga kita berpikir Tuhan tidak adil. Padahal musibah atau penderitaan yang kita alami itu cara Tuhan untuk mengungkapkan cintanya kepada kita. Musibah itu tidak berbahaya yang bahaya itu penyikapan kita terhadap musibah itu jika musibah itu kita tanggapi dengan negatif.
Perlu diingat bahwa semua orang suci atau para nabi itu dimurnikan dengan jalan penderitaan. Sejarah mengajarkan kita bagaimana nabi Ayub mendapatkan karunia ujian berupa hartanya yang habis dan jatuh miskin, kemudian ditinggalkan anak-anaknya dan mendapatkan penyakit yang luar biasa. Nabi Muhammad dari kecil yatim piatu, masa kanak-kanak dihabiskan untuk bekerja sebagai penggembala kambing, setelah diangkat menjadi nabi menjadi bulan-bulanan kafir Qurais berbagai ancaman telah nabi rasakan dari mulai penyiksaan sampai usaha pembunuhan, dan banyak lagi kisah orang hebat lainnya yang menjadi besar lewat penderitaan dan beban hidup yang berat. Mereka mampu melewatinya dengan sabar.
Kemudian jadikan kritikan, nasihat atau masukan dari orang-orang sekitar menjadi nutrisi atau vitamin untuk kehidupan kita. Selalu rendahkan hati kita untuk menerima ilmu, nasihat dan masukan dari orang-orang yang ada disekitar kita. Sehebat-hebatnya orang dia tidak akan mampu melihat telinganya sendiri tanpa bercermin. Kita butuh cermin untuk melihat kekurangan kita, siapakah cermin itu? merekalah orang-orang terdekat kita yang peduli terhadap kita, yang bersedia meluangkan waktunya untuk menasehati dan memberikan masukan kepada kita.


Salam kekar berkarakter..:)


Internalisasi Kader Biologi By Ugi Sugianto


Arti Syukur By Ugi Sugianto

Hidup ini harus tetap menjaga semangat dan bahagia, karena bahagia itu bukan tujuan hidup, tapi cara kita menjalani kehidupan.

Manusia akan mampu bertahan hidup meskipun tanpa makan dan minum, selama satu hari, dua hari atau bahkan satu minggu. Hal ini pernah terjadi ketika ada peristiwa gempa bumi ada orang yang ditemukan setelah ia tertimbun reruntuhan selama satu minggu, tanpa makan dan minum dan ia tetap bisa bertahan hidup.

Tapi ketika manusia kehilangan semangat, harapan dan kebahagiaan dalam hidup, jangankan satu minggu atau satu hari, satu menit saja ia kehilangan semangat, harapan dan kebahagiaan dalam hidup, maka itu bisa mengantarkannya ke gerbang kematian.

Adolf Merckle salah seorang pengusaha terkaya asal Jerman dia kehilangan harapan dalam hidupnya. Maka pada minggu kedua bulan Januari tahun 2009. Sang Pengusaha yang masuk jajaran 100 orang terkaya versi majalah Forbes tersebut menjemput ajalnya dengan menabrakan dirinya ke sebuah kereta yang tengah melaju kencang. Adolf Merckle mati bunuh diri.

Atau dulu kita kenal seorang artis cantik dan seksi asal Amerika Serikat, yang pernah dicurigai terlibat skandal asmara dengan mendiang Presiden AS saat itu, John F. Kennedy, dan adiknya yang jadi Jaksa Agung, Robert Kennedy. Dialah Merlyn Monroe. Ia ditemukan tewas di ranjangnya dalam keadaan tertelungkup dan tidak memakai baju. Salah satu tangannya masih memegang gagang telepon. Di sebelah jenazahnya berserakan pil-pil anti depresi. Setelah penyelidikan singkat, Kepolisian Los Angeles menyimpulkan bahwa kematian aktris merangkap model itu "akibat kelebihan dosis obat penenang dan kemungkinan besar jenis kematiannya adalah bunuh diri". Dan banyak lagi kasus bunuh diri tokoh dunia lainnya. 

Yang jadi pertanyaan. kenapa mereka nekad mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu? padahal harta berlimpah, popularitas sudah mereka raih. Ternyata mereka kehilangan harapan dan kebahagiaan dalam hidupnya.

Dan ternyata bahagia dan tidaknya seseorang bukan ditentukan oleh seberapa kaya dan populernya atau hal-hal yang bersifat materi lainnya.  Tapi yang bisa membuat seseorang bahagia adalah seberapa besar ia mampu mensyukuri hidupnya.

Seringkali pikiran dan hati kita dipenuhi dan disibukan oleh hal-hal yang belum kita dapatkan. Tapi kita sering lupa terhadap hal-hal yang telah kita dapatkan. Kita lupa untuk mensyukurinya.

Semoga Bermanfaat.