Tugas kita dalam hidup ini adalah terus memperbaiki diri dan mengajak orang lain disekitar kita untuk berbuat baik. Mengurusi kejelekan orang lain bahkan sampai menghakiminya itu bukan tugas kita. Kalau diri ini disibukan dengan mengurusi dosa dan kejelekan orang lain terkadang lupa terhadap dosa dan kejelekan diri sendiri. Siapapun yang berbuat maka ia akan dihakimi dengan perbuatannya tersebut, jangan terlalu sibuk mengurusi yang bukan urusan kita, jangan terlalu sibuk memikirkan yang seharusnya tidak kita pikirkan.
Bahkan dalam memberikan nasehat pun harus berhati-hati, luruskan niat, menasehati itu harus dilandasi dengan keikhlasan, ketulusan dan kasih sayang dari dalam hati. Saat nasehat kita diterima dan memberikan dampak yang baik bagi dia yang kita nasehati itu semata-mata karena Allah yang telah membukakan hatinya, jangan pernah merasa hebat karena kita telah memberikan nasehat dan membuat dia berubah dengan nasehat kita.
Dan waspadalah, kita akan diuji dengan apa yang kita nasehatkan. Kalau kita menasehatkan tentang kesabaran maka suatu saat Allah akan menguji kesabaran kita. Nasehatkan tentang pacaran maka suatu saat kita pasti akan diuji dengan hal itu. Ada orang yang dulunya anti pacaran, ia nasehati kiri kanan orang-orang untuk tidak berpacaran, lalu kemudian Allah uji dia dengan yang ia nasehatkan, dan pada akhirnya tidak sedikit yang tidak lulus dengan ujiannya, yang dulunya dia "penasehat" untuk orang pacaran, di kemudian hari ia menjadi "pelakunya".
Yang salah bukan nasehatnya, tapi hati yang terkadang bengkok dalam memberikan nasehat, kadang tercampur dengan kesombongan merasa diri suci, terkadang kita merasa diri sedang menasehati padahal sedang menghakimi, mencela bahkan mencaci. Dan ini harus lebih waspada lagi, benar-benar harus waspada, karena Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa yang menjelekkan saudaranya dengan dosa (yang pernah diperbuatnya), maka orang tersebut tidak akan mati sebelum melakukan dosa tersebut. (HR. Tirmidzi)"
Berhentilah menjelek-jelekan saudara kita yang berbuat dosa, kita tidak boleh menjelek-jelekkan dia yang berbuat dosa bukan karena siapa dia, tapi karena siapa kita. Mencela tidak akan memberikan kebaikan. "Maukah kalian aku tunjukan sesuatu, jika kalian mengerjakannya, maka akan timbul rasa saling mencintai diantara kalian. Yaitu sebarkanlah salam (HR. Muslim)". Inti dari kalimat salam adalah do'a.
Yang paling dibutuhkan saudara kita adalah do'a, dan do'a yang baik akan kembali kepada diri kita sendiri. Dan berikan nasehat bila perlu, dengan nasehat yang elegan, nasehat yang timbul dari ketulusan hati yang penuh dengan kasih sayang. Yang paling pas dalam memberikan nasehat adalah berbagi pengalaman dan berbagi ilmu.
Terima Kasih..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar