Apa yang kita tanam maka itulah nanti apa yang akan kita petik, kalau kita menanam kebaikan maka nanti kita akan menuai kebaikan. Tapi apa yang kita tuai hari ini belum tentu ia adalah tanaman kita di masa lalu. Kejadian buruk hari ini yang kita rasakan belum tentu itu adalah balasan perbuatan buruk kita dimasa lalu. Karena kejadian buruk yang saat ini menimpa kita, bisa jadi ia hasil perbuatan kita dimasa lalu, bisa juga ujian untuk kita.
Ada beberapa orang yang saya kenal yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, ia diperlakukan sangat tidak manusiawi,beraneka kepedihan ia rasakan dalam rumah tangganya, yang pada akhirnya gagal-lah ia dalam berumah tangga. Padahal yang saya kenal mereka adalah wanita solehah, ketika masa remajanya ia wanita terhormat yang mampu menjaga diri jauh dari pergaulan yang tidak baik. Tapi kenapa ia mengalami beraneka kepedihan dan luka dalam hidupnya, menurut hemat saya inilah cobaan hidup yang akan meningkatkan derajat ia disisi Allah SWT.
Salah satu orang tersebut saat ini sudah mampu melewati masa-masa kepedihan itu, dan pada akhirnya setelah beliau mengalami luka yang begitu sangat dalam, beliau lewati dengan bersabar dan bersandar pada Sang Pemilik Kekuatan, saat ini beliau hidupnya lebih berkelas. Dimata orang-orang sekitar beliau dihormati dan hidupnya selalu menebar manfaat. Episode-episode luka dalam hidupnya mampu ia lewati dan pada akhirnya bahagia yang ia raih. Kalau benar menjalaninya hidup ini akan berakhir bahagia, kalau belum bahagia berarti hidup ini belum berakhir.
Rosululloh sering dihina,dicaci maki, didzalimi, dan disakiti, padahal beliau tidak pernah menghina, mencaci, mendzalimi dan menyakiti orang lain. Itulah bentuk kasih sayang Allah untuk menguatkan Rasululloh SAW. Saya juga baca sejarah-sejarah parah Nabi dan orang-orang besar yang mulia pada akhir episode kehidupannya, ternyata mereka yang pada akhirnya menjadi mulia adalah mereka yang mampu melewati kepedihan dan menaklukan penderitaan.
Kalau kita ingin menjadi orang besar yang mulia, maka jangan takut menghadapi cobaan berupa penderitaan dan luka, jangan lari dari masalah karena ia yang akan mendewasakan kita, hadapi dengan tetap berserah pada Allah SWT. Berpikir positiflah kepada Allah bahwa luka ini adalah cara Allah menguatkan kita, cara Allah medewasakan kita. Semua akan baik-baik saja, Allah akan memberikan ujian kepada hamba-Nya sesuai dengan porsinya, tidak mungkin Allah memberikan ujian diluar batas kemampuan hamba-Nya. Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang tidak mungkin Allah Dzalim kepada hamba-Nya.
Renungkan kasih sayang ayah bunda kepada anaknya yang begitu sangat luar biasa, meskipun anaknya sering mengecewakannya tapi ayah bunda tetap sayang. Siapa yang menitipkan rasa kasih sayang dihati ayah bunda? Dialah Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kecintaan Allah kepada kita melebihi kecintaan ayah bunda kepada kita. Jadi puncak dari berbakti kepada ayah bunda adalah pengabdian kita kepada Allah.
Apa yang saat ini menimpa kita baik berupa luka atau bahagia semuanya adalah kasih sayang Allah. Saat kita berbuat jahat lalu Allah berikan musibah itu adalah peringatan supaya kita kembali kepada jalan yang benar. Saat kita berbuat baik tapi Allah memberikan luka, itu semata-mata untuk menguji keimanan kita dan menguatkannya. Maha Baik Allah..
Terima kasih..